Thursday, February 2, 2012

Cairan Tubuh

0 komentar

Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia
Kebutuhan cairan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hapir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktorusia, lemakdalam tubuh, dan jenis kelamin, jika lemak dalam tubuh sedikit, maka cairan dalam
tubuh pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pria karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam tubuh lebih banyak dibanding pada pria.
Umur
Kebutuhan air
Jumlah air dalam 24 jam
Ml/kg berat badan
3 hari
250 – 300
80 – 100
1 tahun
1150 – 1300
120 – 135
2 tahun
1350 – 1500
115 – 125
4 tahun
1600 – 1800
100 – 110
10 tahun
2000 – 2500
70 – 85
14 tahun
2200 – 2700
50 – 60
18 tahun
2200 – 2700
40 – 50
Dewasa
2400 – 2600
20 – 30

Kebutuhan elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuh ion alektrolit, contohnya, NaCl akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl-. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yng dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. Contoh kation antara lain Natrium, Kalium, Kalsium, dan Magnesium. Sedangkan contoh anion antara lain Klorida, bikarbonat, dan fosfat.
Komposisi elektrolit dalam plasma  adalah sebagai berikut :
Natrium           : 135 – 145 mEq/Lt
Kalium             : 3.5 – 5,3 mEq/Lt
Kalsium           : 4 – 5 mEq/Lt
Magnesium     : 1,5 – 2,5 mEq/Lt
Korida              : 100 – 106 mEq/Lt
Bikarbonat       : 22 – 26 mEq/Lt
Fosfat               : 2,5 – 4,5 mEq/Lt
Pengukur elektron  dalam satuan miliequivalen per liter cairan tubuh atau miligram per 100 ml ( mg/100 ml). Equivalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan zat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul.
Pengaturan elektrolit
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur`osmolaritas dan volume cairan tubuh,. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron dihasilkan oleh korteks suprarenal dan berfungsi mempertahankan keseimbangan konstrasi natrium dalam plasma dan prosesnya di bantu oleh ADH. ADH mengatar sejumlah air yang diserap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerakke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh. Eksresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagai kecil melalui fase, kringat, dan air mata.
Jenis cairan elektrolit dan non elektrolit
Elektrolit Utama Tubuh Manusia Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-). Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.  Cairan elektrolit adalah saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan teteap dengan bermacam macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan. Contoh cairan elektrolit :
Cairan Ringer’s terdiri atas : Na+ , K+, Cl- , Ca2+
Cairan Ringer’s laktat, terdiri atas : Na+, K+, Mg2+, Cl-, Ca2+ , HCO3-
Cairan Buffer’s, terdiri atas : Na+ , K+, Mg2+, Cl- ,  HCO3-

Masalah kebutuhan elektrolit
Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar nartium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak <135 mEq/lt, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering. Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebuhan, misalnya ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan.
Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan, di mana kadar natrium dalam plasma tingggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oligari/anusia, turgor kulit memburuk, dan permukaan kulit membengkak, kilit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik., serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/lt. Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihhan sementara asupan garam sedikit.
Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia dapat terjadi dengan sangat cepat. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan,juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah – muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tudk beraturannya denyut jantung. Penurunan bising usus, dan turunya kadar kalium plasma hingga kurang dari 3,5 mEq/lt.
Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihhan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritnia, kelemahan, sedikitnya jumlah urune dan diare. Adanya kecemasan dan iritabilitas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/lt.
Hipokalsemia
Hipokalsemia meruakan kondisinkekurangan kdar kalsium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kram otot dan keram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang 4,5 mEq/lt, dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut ang dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok, serta kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kdar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkat kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma mencapai lebuh dari 4,3 mEq/lt.
Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium pada darah, ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, keram pada kaki dan tangan, hipertensi, disoriensi, dan kovulasi, kadar magnesium dalam darah mencapai kurang dari 1,3 mEq/lt.

Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernafasan, dan kadar magnesium mencapai lebih ddari 2,5 mEq/lt.

Leave a Reply

berkomentar lah dengan semestinya.